About Me

header ads

DARI GG UNTUK SAYA - Adi Ramaulana Gunawan

DARI GG UNTUK SAYA

Adi Ramaulana Gunawan


(Asisten II Presiden Green Generation Indonesia Bidang Kesekretariatan dan Protokol)

 

teng...teng...teng” tanda upacara telah selesai dan seluruh siswa masuk ke dalam kelas,

Assalamualaikum!’ terdengar jelas suara teman saya masuk kedalam kelas.

Suara yang kentara sekali. Diah Anggraini seorang siswi dari kelas unggulan satu... ,

Oiya sebelumnya perkenalkan nama saya Adi, dimulai pada tahun 2012 pada saat itu saya duduk di kelas VIII SMP Negeri 5 Balikpapan, di sekolah ini cerita perjalannya dimulai.  Di sekolah ini terdapat 8 kelas normal dan 2 kelas unggulan di setiap angkatan. Kebetulan di kelas VIII pada saat itu saya masuk di kelas unggulan 2.

Okay lanjut,

“Selamat pagi semuanya !”, nama saya Diah Anggraini saya dari kelas 8-3 (kelas unggulan waktu itu kelas 8-3 dan 8-8).

Jadi gini rencananya saya bareng teman teman saya ingin membuat sebuah Organisasi namanya ‘Green Generation’. Jadi itu organisasi buat siswa siswa pecinta lingkungan bla..blaa.blaa.” Oh, tidak ada yang terfikir dalam benak saya pada saat itu. “Jadi buat perekrutan anggotanya kita bakal pilih satu orang dari masing- masing kelas”. Saya memang sudah berteman lama sama Diah, waktu itu kita sekelas di kelas VII. Saya sudah tau betul bagaimana sifat anak ini. Dan ternyata dugaan saya benar dia pilih teman sekelas saya namanya Riska. Karena mereka ini satu bubuhan tapi beda kelas, jadi udah ketauan banget ha..ha...

Saya enggak punya hobi khusus, saya Cuma suka menghabiskan waktu saya bersama teman-teman, dan saya menyalurkan itu dengan cara Berorganisasi, saya tergabung dalam OSIS SMPN 5 Balikpapan pada saat itu, saya juga tergabung dalam Remaja Masjid di sekolah.

Seiring berjalannya waktu banyak hal yang sudah dilkukan Green Geeneration di sekolah saya. Di sisi lain. Saya, Diah dan Ketua Osis adalah teman baik. Jadi semua kegiatan GG itu pasti dilaksanain bareng Osis, dan begitupun sebaliknya. Mulai dari kegiatan kecil. Peringatan Hari hari besar Lingkungan seperti Hari Peduli Sampah nasional yang pada saat itu kami buat Event di sekolah yang terbilang cukup meriah. Kita mengadakan Pameran barang barang Recycle dan Fashion show Recycle dari setiap kelas yang telah mereka buat sendiri. Tentunya kita sebagai anak SMP biasa bahagia banget bisa ngadain acara kayak gitu. Dan entah kapan dan bagaimana caranya pada saat itu saya sudah tergabung di Green Generation sekolah saya.

Kegiatan kami terus berlanjut sampai di saat Green Generation Balikpapan mengadakan pemilihan Putra Putri Generasi Hijau dan masing masing Green Generation Sekolah harus mengirimkan perwakilan 1 orang laki laki dan 1 orang perempuan, dan akhirnya saya dan teman saya yang namanya Ayu dipilih oleh Diah. Seleksipun berlangsung, saya sangat gugup karena ini hal yang baru buat saya. Seleksi tertulis di adakan di SMAN 1 Balikpapan. Dan siapa sangka kami lolos ke tahap wawancara,

Di sini sini awal mula saya bertemu yang namanya Kak Pandu, dalam hati saya berfikir “orang ini kenapa sih kok ngomong terus”. Disaat dia sedang memaparkan materi tentang Balikpapan, dan.... tiba waktu saya untuk wawancara, ada 3 orang juri untuk wawancara dan salah satunya ya ka Pandu ini. Dan tidak tahu kenapa kak Pandu yang jadi juri saya waktu itu.

“Why you want to be here?” saya hanya bisa terpaku mendengar kata itu, saya tau artinya, saya tau jawabannya tapi saya gak tau bagaimana cara saya untuk menjawab, apalagi saya gak bisa ngomong dengan bahasa inggris,

“Haduh, mati...” ujar saya dalam hati, saya coba untuk jawab pakai bahasa inggris, tapi gak bisa hehe akhirnya saya jawab dengan bahasa indonesia. Dia terus bertanya sama saya pakai bahasa inggris dan saya hanya bisa menjawab terbata bata. Wawancarapun selesai dan saya rasa kecewa pada diri saya pada saat itu.

Keesokan harinya saya dapat SMS “Halo Adi, Selamat kamu lolos ke tahap selanjutnya pemilihan Putra Putri Generasi hijau Balikpapan 2014. Ditunggu kehadiranya bersama 10 orang Green Generation Sekolah dalam acara ‘Market Cleaning Day’ pada hari Minggu. Di kawasan pasar Impres Balikpapan. Kehadiran masuk dalam kriteria penilaian, see u soo” saya pun sangat gembira menerima kabar ini.

Minggu, Saya dan 10 orang teman saya tiba, terlihat kerumunan orang dari berbagai sekolah sudah berkumpul. “ Ayo semua kumpul kumpul !” terdengar suara kentara sekali dan tidak asing bagi saya, ternyata benar suara nyaring kak pandu menggunakan toak, dengan baju warna kuning dan topi hijau membuat dia sangat terlihat mencolok. Ditambah lagi gayanya yang gak bisa diam yang bikin dia jadi pusat perhatian. Dan kagetnya saya begitu tau dia adalah Founder dari Green Generation. Saya tidak bisa berfikir apa apa pada saat itu ha..ha..ha

Aksipun kami lanjutkan dengan membersihkan kawasan Pasar Impres, bersama teman teman Duta Wisata Balikpapan. Sungguh ini pengalaman yang menarik bagi saya, bertemu teman teman baru dan banyak pelajaran baru. Dan saya sadar saya sangat bahagia menjadi bagian dari Green Generatiion. Sampai disaat dimana saya mendapat kabar bahwa saya tidak terpilih menjadi bagian dari Putra Putri Generasi Hijau. Tetapi saya tidak pernah menghiraukan hal itu, saya sudah sangat bersyukur pada saat itu, bisa punya banyak teman dan pengalaman yang luar biasa.

Waktu terus bergulir hingga saya duduk di kelas IX, pada suatu hari kak Pandu minta kirimkan 10 perwakilan untuk datang ke kantor Kecamatan Balikpapan Selatan. Saya dan Diah pun berangkat bersama 8 teman lainnya. Dan betapa kagetnya kami saat sampai disana, ternyata saat itu adalah perekrutan anggota Forum Anak Kec. Balikpapan selatan. Mau tidak mau saya dan teman teman lain tergabung di Organisasi itu. Semakin banyak teman justru saya semakin senang dan bersemangat pada saat itu. Tak lama setelah pemilihan itu, saya dan Diah dipanggil untuk menjadi panitia dalam acara ‘Green Generation Awards 2014’. Sebuah acara besar untuk memberikan penghargaan kepada Green Generation sekolah sekolah yang ada di balikpapan. WAW ! saya tak bisa berfikir bagaimana meriahnya acara nanti. Yang rencananya akan di laksanakan di Gedung Kesenian Balikpapan yang bisa menampung kurang lebih 1500 orang, sungguh kehormatan bagi saya. Saya di tempatkan di PIC Logistik, dan lagi disini saya bertemu teman teman baru yang hebat.

Memang tidak mudah mendirikan acara sebesar itu, apalagi susunan panitia yang masih siswa siswi yang duduk di bangku SMA dan sebagian besar masih SMP, walaupun kak pandu pada saat itu menjadi ketua panitia dan saya yakin acara ini akan sukses, Sebagai seorang anak SMP biasa saya tidak tidak percaya bahwa saya bisa berada di tempat itu, bersama orang orang hebat.

Banyak sekali masalah dan rintangan yang menerjang kita selama berjalannya acar, mulai dari masalah keuangan, perizinan tempat, penyusunan acara, penilaian ke setiap sekolah dan masih banya lagi. Belum lagi saya yang masih benar benar masih buta tentangg Ilmu Logistik dan perlengkapan, awalnya saya fikir ini tugas yang tak terlalu sulit dan Cuma angkat angkat barang. Sayangnya itu semua gak semudah kelihatannya. Kami dari Logistik harus memastikan semua keperluan acara, kebutuhan pengisi acara dan lain lain harus tersedia dan itu bukanlah hal yang gampang, karena acara kita panitianya masih anak sekolah dan keuangan juga terbatas itu salah satu tantangan terbesar dalam penyediaan perlengkapan. Akhirnya banyaak barang yang kami pinjam agar menekan biaya untuk sewa dan lain lain. Bayangkan 8 buah standing MIC saja kita harus pinjam dari 4 sekolah yang berbeda, Meja untuk pejabatpun meminjam dari rumah panitia yang bersedia, dan barang barang lainnya. Dan semua harus dikembalikan dalam keadaan baik dan tepat pada waktunya.

Beberapa jam menuju Acara, benar benar kami panitia dibuat pusing, apalagi bagian logistik yang hanya berjumlah 8 orang, kami mulai pasang semua kebutuhan panggung, satu hal yang menarik bagi saya, pada saat itu saya memasang backdrop setinggi 8 meter yang beratnya kurang lebih 20 kg, walaupun tidak sendiri, itu tantangan terbesar menurut saya. Hingga sampai semua kelengkapan acara sudah siap. Pada saat itu pukul 3 sore dan kami semua bergegas pulang untuk persiapan acara nanti malam.

Jam 7 malam, saya melihat Gedung Kesenia Balikpapan penuh dengan orang orang, setiap panitia pun telah sibuk bekerja sesuai tugasnya. Wah, luar biasa sekali yang saya rasakan, tapi di tiap rasa senang terselip rasa khawatir akan acara ini, tapi kami memulainya dengan baik dan yakin akan berakhir baik pula. Acara pun berlangsung, banyak sekali kendala dan masalah yang tiba tiba muncul ketika acara, khususnya kami di bagian logistik. Banyak sekali barang barang yang diminta kepada kami secara mendadak, belum lagi kerusakan kerusakan mendadak seperti mic mati, panggung hidrolik yang gak mau naik, kabel jack putus dan masih banyak lagi. Saya rasa tidak hanya kami, semua panitia bekerja dibawah tekanan dan kekhawatiran. Tetapi kami tidak pernah panik dan selalu menemukan jalan keluar.

Sampai pada akhir acara, belum semua penonton keluar, dan masih banyak yang berfoto foto ria, Tiba tiba...Listrik mati karena Batas genset telah habis, terdengar banyak orang menjerit panik terutama wanita, entah kenapa saya malah tertawa melihat hal itu. Acara selesai, terlihat beberapa tangis haru dari beberapa panitia, saya juga bisa bernafas lega dan sangat senang melihat acara ini sukses. Saya seorang anak SMP yang masih berumur 15 tahun, menjadi bagian dari acara ini, bagian dari Green Generation adalah anugrah buat saya semua cerita dan pengalaman luar biasa ini tak akan sirna dari pikiran saya.

Acara selesai, sebagian besar panitia yang sudah melaksanakan tugasnya kembali ke rumah masing masing, ada beberapa yang di jemput oleh orang tua mereka, terlihat wajah wajah lelah dari semua teman teman yang ada disana. Pada saat itu menunjukka pukul 1 dinihari dan terlihat semua orang semakin lelah dan ingin cepat beristirahat, dan memang iya, semua orang dapat beristirahat setelah iti.

Tapi tidak bagi kami, PIC logistik. Kami harus segera mengembalikan barang barang yang kami pinjam, karena besok pagi adalah hari senin dan bayak barang yang dipakai seperti Mic untuk upacara dan meja untuk belajar di sekolah. Terlihat 112 list barang yang harus kami kembalikan. Saya pergi sholat untuk menenangkan dan mengistirahatkan diri, saat saya kembali saya melihat mobil pick up yang disusun oleh meja meja menjadi sangat tinggi sehingga tidak muat lagi, kami semua berfikir cara kami naik. Tidak ada waktu lagi kami ber 5 naik ke atas bak mobil yang sudah penuh itu, memang terdengar gila bahkan saya duduk meja paling atas. Perjalanan dimulai, “Dummm....” terdengar suara kap belakang mobil terbuka, 2 orang teman saya yang ada di belakang panik dan terus berteriak sedangkan saya hanya berpegang erat diatas. Begitu sampai kita langsung turun dan tertawa terbahak bahak melihat kejadian tadi. Sungguh pengalaman yang luar biasa ha..ha..ha..

Dari situ saya banyak belajar banyak hal, bahkan hal hal yang belum saya ketahui sebelumnya, banyak pengalaman berharga yang bisa saya simpan hingga saya besar nanti. Banyak hal luar biasa yang mengubah hidup saya semenjak saat itu, entah kenapa mulai saat itu saya semakin nyaman di GG dan saya yakin ini adalah yang baik.

Setelah acar itu kami di sekolah semakin sering berinovasi tentang event event di sekolah, di suatu saat saya, Diah dan ketua osis pada saat itu, kami punya rencana memperingati hari ozon dengan membuan event yang cukup besar, bahkan kami berniat memakai gedung di luar sekolah. Kami mulai membuat proposal, surat, dan segala urusan acara. Namun siapa sangka pihak sekolah menolak mentah mentah rencana kami, bahkan ada beberapa guru yang memaki kami habis habisan dan melarang kami masuk kelasnya karena mereka beranggapan bahwa hal seperti itu mustahil di lakukan oleh anak SMP. ”Anak kecil aja mau buat buat acara!”, bahkan parahnya lagi proposal dan surat permohonan yg kami sebar di anggap ilegal. Mental kami down disitu, terutama Diah yang menerima cacian paling banyak karena dia yang punya ide itu. Tetapi ada juga beberapa guru ygmemberikan perhatian dan menyemangati kami, hinggaa kami bisa banggkit kembali.

Kami terus berinovasi, banyak melakukan kegiatan. Kami ingin membuktikan kalau kami bisa, kami bahkan berpartisipasi aktif di Organisasi luar, mulai dari nama sekolah yang tidak dikenali siapapun menjadi sekolah yang terpandang. Bahkan kami mengikuti lomba lomba bersama Osis dan green generation. Kami juga banyak mendapat penghargaan di Green Generation Award dan Osis Awards pada saat itu. Kami ingin membawa nama baik sekolah kami di luar sana, untuk itu kami berusaha, walaupun banyak yang tak sejalan dengan misi kami, kami selalu berfikir bagaimana kami dengan semua orang bisa berjalan beriringan di jalan yang sama.

Masa kami berakhir, kami mulai memasuki masa masa sibuk Try Out, Ujian Praktek, Ujian sekolah, Bimbel. Dan persiapan menuju Ujian nasional. Saya rasa bahagia, kenapa? bukan karena saya terlepas dari tanggung jawab untuk terus memajukan sekolah ini, tapi saya melihat semangat membara generasi generasi penerus kami, yang melanjutkan apa yang telah kami bangun sejak awal, dengan semangat baru ini saya yakin bahwa tidak akan ada yang mengecewakan dengan apa yang telah kami perjuangkan selama ini, saya yakin dan percaya bahwa akan ada hasil yang lebih baik setelah ini.

Saya lulus! walaupun sangat sedih kehilangan teman teman terbaik saya, Saya masuk di SMKN 1 Balikpapan Jurusan Geologi Pertambangan, Diah anggraini teman saya sekolah di SMAN 1 Balikpapan, Ketua Osis saya yang dulu sekolah di SMAN 5 Balikpapan, dan satu teman dekat saya yang bersekolah di SMAN4 Balikpapan. Masuknya saya ke SMK ditandai bergabungnya saya Di Forum Anak Balikpapan, dimana saya memperjuangkan hak dan kewajiban anak disini. Saya semakin kehabisan waktu menikmati masa muda saya dengan disibukkan dengan berbagai hal, namun saya selalu berfikir ini semua tidak membuang waktu tetapi saya telah merubah waktu waktu yang saya lewati selama ini menjadi berharga dan harga itu tidak bernilai.

2015, maknanya akan ada Green Generation Awrds 2015, namun ada yang berbeda tahun ini. Green Generation Indonesia Mengadakan Event Nasional ‘Jambore Generasi Hijau 2015’ yang di adakan di balikpapan, tentu saja ini merupakan tantangan baru bagi kami. Orang orang hebat dari seluruh Indonesia berkumpul di Balikpapan untuk membahas isu tentang lingkungan. Sunggu satu lagi pengalaman hebat bagi saya, meski posisi saya tetap sama. PIC Logistik di GG Awards maupun Jambore Generasi Hijau (JGH).

Acara berlangsung, Peserta Jambore dari 30 provinsi berjumlah 50 orang menginap selama 4 hari. Pada malam puncak penganugerahan Green Generation Awards 2015 masih bertempat di Gedung Kesenian Balikpapan mereka berkumpul memakai baju adat daerah masing masing. Untuk menampilkan sebuah persembahan. Sungguh malam yang luar biasa. Acara berlanjut, seperti biasa banyak masalah yang datang tiba tiba tetapi masih bisa diatasi. Acara pun berlangsung meriah, terdengar bising suara gemuruh penonton menyaksikan sekolah sekolah kebanggan mendapatkan penghargaan.

Acara selesai dengan kebanggan yang digenggam oleh seluruh panitia, keesokan paginya peserta jambore di pulangkan. Hal itu merupakan titik akhir perjuangan kami pada saat itu, rasa lelah kami, perjuangan, yang bahkan tidak tidur sampai 4 hari terbayarkan dengan suksesnya acara Nasional, sungguh kebanggaan yang besar di dada kami.

Setelah acara ini, saya dan Diah tergabung dalam Green Generation Indonesia sebagai divisi pengembangan daerah Regional Kalimantan. Semakin banyak pengalaman yang saya depat semakin besar peluang sukses yang saya akan terima suatu hari nanti.

Entah kenapa waktu bergulir begitu cepat, ”Besok kita berangkat ke Mamuju, Sulawesi Barat untuk survey tempat”. Wah mendadak banget kata saya dalam hati, kak Pandu memang begitu orangnya suka melakukan hal hal yang mendadak. Dan akhirnya kami berangkat. Bukan naik pesawat tetapi naik kapal Fery. Kita satu kapal dengan hewan ternak, sayur dan segala macam, dan memutuskan untuk sewa kamar walaupun agak mahal, tapi itu bukan apa apa. Kami 4 hari di Mamuju. Dua orang teman kami sudah kembali pulang satu hari sebelumnya, kak Pandu pun sudah berangkat mulai pagi. Tersisa saya dan Diah. Dan kami sangat bingung bagaimana cara kami pulang, kami punya rencana ingin ke kota Palu atau Makassar, tapi keinginan itu sirna, kami langsung beli tiket fery lagi untuk kembali pulang. Namun apa daya, keberuntungan tidak memihak kami, kami datang terlambat dan kapal sudah penuh, kami tidak kebagian tempat. Akhirnya kami beli koran dan tiduran di depan anjungan fery dengan angin kencang dan tanpa atap, ya kami kehabisan uang untuk sewa kamar, tiba tiba sial masih menimpa kami, hujan deras tiba tiba turun, sehingga semua barang kami beterbangan diterpa angin kencang dan semua barang barang kami basah. Kami tidak mungkin bertahan di luar, perjalanan yang ditempuh selama 18 jam itu bukan waktu yang sebentar. Kami masuk ke dalam kapal. Terlihat begitu sesak dan pengap. Bahkan kami melangkah di sela sela orang tidur. Tak ada pilihan lain, barang barang kami tinggalkan diluar terkena hujan badai. Mata kami sudah tidak kuat karena efek obat anti mabuk yang kami minum. Saya coba turun ke bawah mencari tempat kosong, tiba tiba bau busuk tercium pekat, ternyata saya melihat tumpukan besar daun kol dan bawang merah serta orang orang tidur diatas tumpukan itu. Niat saya turun menjadi terabaikan, saat sata ingin kembali naik “mbee..” terdengar suara kambing yang membuat saya semakin yakin untuk tidak turun, sangat sulit sekali naik keatas karena harus melangkah badan orang orang tidur, tibanya saya diah tidur di tengah jalan bersama kerumunan orang orang yang tidur di laintai itu juga.

“Perhatian, kapal akan segera sandar dalam waktu 1 jam”. Saya terbangun, entah kapan saya tertidur, saya lihat sekeliling orang sudah beranjak dan bersiap siap. Satu jam kemudian kapal bersandar, saya dan Diah cepat cepat turun dari kapal, berdesakan dengan orang orang dengan aroma yang beragam. Kami hanya bisa bersyukur bisa tiba di Balikpapan dengan selamat.

Kunjungan kami ke Mamuju, dalam rangka persiapan Jambore Generasi Hijau 2016, tidak memperlihatkan perkembangan yang baik, panitia lokal yang masih baru juga masih menjadi kendala. Itu tandanya kami dari Panitia pusat harus bekerja lebih keras lagi demi kelancaran acara.

Agustus 2016, Jambore Generasi Hijau ke 2 diadakan, bertempatan di kawasan rumah adat Mamuju, Sulawesi Barat. Diikuti oleh kurang lebih 150 peserta nasional dan 200 peserta lokal (Sulawesi Barat). Dan acara berjalan sebagaimana mestinya, walaupun masalah bertubi tubi sering kali terjadi selama acara berlangsung, kami tidak bisa berbuat banyak karena kami tidak mengenali tempat atau daerah kerja kita. Akhirnya masalah semakin rumit tetapi selalu ada penyelesaian di akhirnya. Saya melihat banyak teman teman yang sudah lelah bekerja keras untuk mencapai keberhasilan acara itu, bahkan kami panitia tidak punya tidur yang cukup. Bahkan ada beberapa teman teman panitia yang sakit karena kelelahan.

Guncangan guncangan berlalu, tekanan menurun, permasalahan satu demi satu terselesaikan. Karena itu malam puncak penganugerahan Green Generation Awards Indonesia atau Pandawa Enviromental Awards 2016. Akhir acara sudah dekat. Siapa sangka malam penutupan berlangsung seru dan penuh dengan tangis haru dari seluruh peserta dan panitia.

Pagi hari, peserta dipulangkan jam 11 siang dan kami panitia pulang secara terpisah, ada yang ke Makassar, ke Toraja dan saya sendiri pulang lewat kota Palu, karena tidak ada pesawat langsung ke balikpapan dari Mamuju, jadi harus menempuh perjalanan darat ke kota kota terdekat untuk menuju ke balikpapan. Perjalanan dimulai, Saya pulang, setelah 7 hari meninggalkan sekolah dan rumah.

Setiap masalah yang saya hadapi secara pribadi maupun bersama teman teman saya, itu membuat diri saya semakin kuat, kesalahan yang saya hadapi kemarin adalah cara saya untuk memperbaiki diri saya hari ini dan mempersiapkan diri untuk hari esok,

2017, awal yang baru bagi saya, sekarang saya duduk di kelas XI dengan catatan izin sekolah yang sangat banyak, merupakan problematika penting yang saya hadapi, banyak mendapat teguran dan cacian karna jarang turun sekolah.

Tetapi saya membuktikan bahwa organisasi dan prestasi harus seimbang dan berjalan beriringan. Karena saya suka menyibukkan diri saya dengan hal hal positif, saya ingin mengembangkan kapasitas diri saya, saya ingin membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan itu, saya ingin mencari pengalaman yang belum pernah saya rasakan, saya ingin mencari teman sebanyak banyaknya !

Dan... Semua itu saya dapatkan disini, di Green Generation, Entah kenapa saya merasa nyaman disini dan saya rasa ini tempat yang cocok untuk saya, di Green generation juga saya dapat dihargai dan dapat didengar, di Green Generation ada ribuan pengalaman yang membuat saya lebih baik dari sebelumnya, di Green Geneation saya bisa mencari jadi diri dan menjadi diri saya sendiri, disi tempat saya bisa belajar, berbagi, dan bergerak bersama

5 tahun bersama Green Generation, banyak hal yang sudah saya lalui Green Generation banyak hal yang saya korbankan, tetapi lebih banyak yang saya dapatkan Green Generation banyak mengubah hidup saya, Mulai dari pola berfikir, langkah dalam bertindak, dan aturan dalam bersikap. Dan itu semua menjadi keuntungan bagi saya hingga sekarang.

Saya mungkin bukan siapa siapa sekang, tapi ketika saya sukses nanti saya percaya bahwa GG lah yang membawa saya sampai ke titik itu.