LIFE CHANGING
Ade Agustina Andi Mansoer
(Ketua Green Generation Balikpapan 2014)
Kalau mengingat diriku 7-8 tahun lalu, aku selalu berfikir
“Akankah aku akan jadi diriku yang sekarang jika waktu itu aku tidak bergabung dengan Green Generation (GG)?”.
Mungkin tidak, karna Green Generation lah yang telah membuat diriku menjadi seperti sekarang. Sudah dari delapan tahun lalu aku mengenal Green Generation dan semenjak saat itu my life was no longer the same, it became better.
Aku sendiri sebenarnya lupa bagaimana dan kenapa aku bisa bergabung dengan GG pada awalnya, tapi yang ku ingat jelas pada saat itu, tahun 2010, hanya ada 3 sekolah di Balikpapan yang memiliki Green Generation (SMP 3, SMA 5 dan SMK 2) dan anggota disekolahku (SMA 5) pun tidak sampai sepuluh orang pada saat pertama aku bergabung. Agak lucu dan haru kalau mengingat semua kejadian-kejadian yang terlewati selama delapan tahun ini karna kalau melihat GG yang sekarang, rasanya dulu tidak pernah terpikir bahwa organisasi ini akan jadi sebesar sekarang. Walaupun aku sudah tidak seaktif dulu berkecimpung di GG karna satu dan lain hal, tapi rasa haru dan bangga masih tetap ada ketika aku melihat berita atau melihat informasi yang berkaitan dengan Green Generation dan segala perkembangannya.
Salah satu momen favorit yang selalu membuat tersenyum dan geli ketika mengingat masa-masa jadul di GG yaitu H-sekian menuju acara perdana GG kota Balikpapan (tahun 2011), yaitu penanaman pohon bersama di Waduk Manggar Balikpapan. Sebenarnya bukan kegiatan itu yang lucu, Alhamdulillah saat itu acara berjalan lancar, namun bagaimana proses kami yang waktu itu hanya berdelapan dan harus merealisasikan acara tersebut lah yang sangat memorable, mulai dari mengangkut 100 bibit pohon dengan motor, bolak balik waduk Manggar ke kota yang jaraknya lumayan jauh, mengurus izin, menyebar undangan tanpa dana sepeserpun. Tapi hebatnya, walaupun kami sangat sedikit tapi kami bisa kompak dan saling memback-up satu sama lain. Namun sayangnya sekarang aku sudah tidak pernah mendengar kabar dari mereka lagi, hanya 4 orang dari 8 orang tersebut yang masih aku sering dengar kabarnya.
Aku bisa dibilang orang yang jarang atau bahkan tidak pernah absen masuk sekolah, kecuali karena sakit, tapi semenjak saat itu mungkin dari enam hari aktif masuk sekolah, hanya empat atau tiga hari aku masuk dalam seminggu, sisanya? Dispen buat GG. Tahun 2011-2012, kami sangat aktif membuat kegiatan-kegiatan yang melibatkan siswa SMP/SMA di Balikpapan, walaupun belum seberapa besar karna kami masih belum memiliki sponsor dan bahkan terkadang kami memakai uang jajan karna kami selalu berpikir “yang penting acara jalan”, karna kalau acara lancar rasa lelah, kesal, habis duit pun tak terasa. Pada saat itu nama GG sama sekali belum dikenal, tidak seperti sekarang, instansi baik swasta ataupun pemerintahan, walikota atau bahkan gubernur saja mungkin tau apa itu GG, tapi dulu kepala sekolah (yang belum membentuk GG) tidak tahu apa itu Green Generation.
Tahun 2012 merupakan tahun dimana GG mulai dikenal di Kota Balikpapan. Saat itu, salah satu perusahaan asing yang cukup besar di kota Balikpapan mempercayakan GG untuk bekerja sama dengan mereka menjalankan salah satu program CSR (Corporate Social Responsibility) mereka di bidang lingkungan dengan timbal balik, mereka akan menjadi sponsor tetap selama program mereka berjalan. Ada lagi pengalaman yang sangat lucu, bahkan sekarang kalau ingat tentang hari itu aku masih sering tertawa karna betapa, maaf, “kampungan”-nya aku saat itu. Hari itu kami pengurus GG Kota dipanggil untuk bertemu pihak perusahaan untuk membahas tentang kerjasama kami, kebetulan hari itu hujan deras dan itu kali pertama aku menginjakkan kaki di kantor yang kata orang prestigious tersebut, dan memang kompleks dari perusahaan tersebut dijaga dengan ketat dan tertutup untuk umum. Singkat cerita, aku dengan polosnya (hujan-hujan basah kuyup, mengendarai motor plus mantel hujan) memasuki portal yang terletak di pintu masuk dan langsung diberhentikan oleh satpam, untuk detailnya mungkin akan kulewatkan, tapi yang jelas aku malu sekali saat itu karna ternyata itu tempat masuk mobil karyawan ada beberapa orang yang kebetulan juga sedang berada disitu. Tapi hal ini yang menjadi salah satu kebanggaanku bergabung dengan GG, karena aku seorang anak pinggiran kota, bisa mengetahui bagaimana rasanya berada dalam lingkungan yang mungkin hampir tidak mungkin bisa dimasuki oleh anak-anak lain seumuranku pada saat itu. Tapi ditengah tengah kenaikan pamor GG pada tahun tersebut, sayangnya aku juga harus berpisah dengan GG karna harus berangkat ke tempat lain untuk mengejar mimpi lain. Aku dulu adalah orang yang tidak berpikir macam-macam, yang penting sekolah dan nilai sesuai dengan nilai ketuntasan sekolah, tapi semenjak ikut GG aku menjadi orang lebih optimis dan tidak takut untuk bermimpi lebih, dan memang, berkat GG aku berhasil meraih mimpi tersebut, bukan hanya karna ilmu yang dan sertifikat yang aku dapatkan selama bergabung di GG, tapi juga dukungan dari teman-teman GG yang juga sudah menjadi keluarga buatku.
Tahun 2013 aku kembali ke Indonesia dan kembali bergabung dengan GG, namun ketika itu aku merasa sangat asing dengan GG karna teman-teman yang dulunya berjuang bersamaku membangun GG sudah tidak ada lagi karena mereka semua sebagian besar sudah lulus atau sudah fokus dengan sekolah mereka masing-masing. Aku juga merasa asing karna banyak sekali orang baru yang sama sekali aku tidak kenal, bahkan ritme kerja GG juga sudah berbeda dengan GG sebelum aku tinggalkan, ditambah lagi skala kegiatan yang diadakan juga jauh lebih besar dari sebelumnya. Bukan, itu bukanlah hal yang buruk, di satu sisi aku sangat senang ternyata sudah banyak pelajar lain yang tertarik dengan GG, tapi disisi lain aku juga merasa kehilangan GG-ku yang dulu. Tapi hal itu tidak membuat aku menyerah, aku berusaha mengikuti ritme kerja yang baru ini dan mencoba lebih mengenal orang-orang lain, aku sadar diposisiku saat itu, akulah orang yang baru bagi mereka maka dari itu akulah yang harus beradaptasi dengan GG, bukan sebaliknya dan aku juga masih ingin mengabdi untuk GG, alhasil setelah beradaptasi beberapa waktu, GG kembali berhasil menjadi salah satu prioritas tertinggiku saat itu. Tapi sayangnya, belum setahun aku kembali bergabung kedalam keluarga besar GG, pertengahan tahun 2014 tepat sehari setelah malam puncak Green Generation Awards, aku kembali lagi harus meninggalkan GG dan beberapa bulan setelahnya meninggalkan Indonesia karna aku harus menempuh pendidikan di luar negeri.
Selama berada diluar negeri, berbeda dengan sebelumnya, kali ini aku tetap update berita-berita tentang GG dan juga masih cukup sering berkomunikasi dengan teman-teman GG. Ketika itu aku sangat kaget mendengar kalau di tahun itu Green Generation untuk pertama kalinya akan melaksanakan kegiatan dalam skala nasional (Jambore Generasi Hijau 2015), aku hampir tidak mempercayai hal itu tapi setelah melihat perjuangan teman-teman aku juga jadi ikut bersemangat untuk membantu mempersiapkan acara tersebut karna kebetulan sebulan sebelum kegiatan tersebut berlangsung, aku sedang berada di Indonesia untuk liburan semester. Selama sebulan liburanku di Indonesia aku disibukkan dengan persiapan acara Jambore Generasi Hijau dan Green Generation Awards 2015, liburan memang harusnya di isi dengan hal-hal menyenangkan tapi aku malah sibuk bekerja bersama GG, aku melakukan itu semua karna aku buatku itulah hiburanku, itulah sarana relaksasiku, bekerja bersama GG selalu berhasil membuatku bisa menghabisakan waktu dengan produktif tanpa merasa lelah walaupun pada saat itu, apalagi 5-6 hari sebelum kegiatan dimulai, kami sama sekali tidak mempunyai waktu bahkan waktu untuk tidur. Bisa dibilang aku terlibat dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan GG dan berusaha melibatkan diri untuk mempersiapkan kegiatan JGH karna bukanlah hal yang mudah mempersiapakan kegiatan yang skalanya adalah tingkat nasional, belum lagi peserta yang datang dari provinsi lain juga cukup banyak jumlahnya dan aku sangat mengerti bagaimana susahnya teman-teman yang lain harus mempersiapkan acara tapi juga tetap harus ingat dengan tugas-tugas sekolah, belum lagi yang susah mendapatkan dispen dari sekolahnya atau yang mempunyai kelas tambahan, aku sangat mengerti akan hal itu karna aku juga pernah berada di posisi mereka, maka dari itu aku benar-benar berusaha mengerjakan hal-hal yang bisa aku lakukan untuk membantu. Saking cintanya aku dengan GG, bahkan sehari sebelum keberangkatanku kembali ke luar negeri tempat aku belajar, aku tidak tidur dirumah dan malah bersama yang lain mengecek kembali venue acara, mengkroscek barang-barang dan memastikan bahwa semua sudah siap untuk kegiatan kami. Keesokan harinya (hari pertama Jambore Generasi Hijau dan pembukaan), aku hampir terlambat untuk check-in di bandara untuk penerbangan menuju Jakarta karna aku tidak mau kelewatan untuk menghadiri acara pembukaan JGH yang hari itu di laksanakan di Rumah Jabatan Wakil Walikota Balikpapan, walaupun pada akhirnya aku juga tidak sempat menghadiri acara sampai habis. Aku sangat sedih hari itu, aku ingin sekali menghadiri malam puncak Green Generation Awards 2015 tapi aku juga sudah harus kembali ke Rusia karna tahun ajaran baru di Universitasku akan dimulai.
Aku tidak tahu bagaimana jadinya aku sekarang jika dulu aku tidak bergabung bersama Green Generation. Green Generation telah membuatku menjadi orang yang berbeda dari diriku yang dulu. Aku yang dulu tidak pernah memgira bahwa aku akan memiliki banyak teman yang tidak bersal dari sekolahku saja, aku yang dulu tidak pernah percaya diri untuk berbicara didepan orang banyak, diriku yang dulu tidak pernah mau keluar rumah kecuali untuk pergi sekolah atau hal yang aku anggap penting, diriku yang dulu tidak pernah berani bermimpi setinggi langit, diriku yang dulu tidak pernah mengira bahwa aku bisa berinteraksi dan bertemu dengan orang-orang yang mungkin tidak bisa ditemui dengan anak seumuranku yang lain, diriku yang dulu tidak pernah mengira bahwa orang nomor satu di Balikpapan akan mengenalku karna orang tuaku hanya orang biasa, diriku yang dulu tidak pernah mengira bahwa aku akan bisa menginjak tempat-tempat yang telah aku kunjungi sekarang. Tapi itu semua berubah ketika aku mengenal GG. Aku yang sekarang bisa berteman dengan orang-orang yang tidak berasal dari sekitarku saja, diriku yang sekarang cukup percaya diri untuk berbicara di depan banyak orang, diriku yang sekarang merasa hampa kalau hanya berdiam diri dirumah dan tidak melakukan hal-hal yang bermanfaat, diriku yang sekarang berani untuk bermimpi dan mengejar semua mimpi-mimpiku dan masih banyak lagi hal yang telah berubah dari diriku sebelum mengenal GG. Green Generation telah membuatu menjadi orang yang lebih baik, menjadi pribadi yang optimis, lebih terbuka, percaya diri dan lebih toleran, dan yang paling penting ialah menjadi pribadi yang lebih perduli dengan lingkungan.
Memang banyak juga hal-hal yang harus kukorbankan untuk GG, waktu, tenaga, keringat, beberapa teman, nilai sekolah dan bahkan materi. Tapi aku tidak menyesal kehilangan itu semua, bahkan i would love to experience it all over again, no regrets.
Memang sekarang aku mungkin sudah tidak terlalu aktif dalam dunia keorganisasian khususnya Green Generation, tapi aku selalu berharap bahwa Green Generation akan terus tetap berjalaan dan akan tetap selalu menjadi salah satu organisasi yang dicintai di kalangan pelajar di Indonesia. Aku telah menjalani, menyaksikan dan tahu sekali bagaimana susahnya, bagaimana besarnya perjuangan yang telah dilakukan oleh orang-orang yang berjuang demi Green Generation dan betapa banyaknya pengorbanan yang telah kami lewati, materi, keringat, air mata bahkan darah untuk membangun organisasi ini.