RANGKULAN GG YANG “MERAKYAT”
Isma Priandani
(Green Generation Tarakan)
Nama saya Isma Priandani. Saya biasa dipanggil Isma. Saya berasal dari kota kecil daerah Kalimantan Utara, tepatnya di kota Tarakan. Tarakan merupakan kota kecil di daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar) mungkin saja banyak kota-kota besar yang tidak mengetahui dimana Tarakan itu. Sebenarnya pengalaman saya dalam mengarungi Green Generation tidak lah banyak. Saya merupakan kader Green Generation di kota saya. Awalnya, saya malu untuk menulis pengalaman saya disini, karena saya merasa tidak begitu punya banyak pengalaman dalam bidang ini. Walaupun saya banyak bergelut di lingkungan sejak SMP.
Saat ini saya telah menjadi mahasiswa di Universitas Borneo Tarakan dan telah meginjak semester 2. Hal ini salah satu yang menyebabkan saya tidak memiliki percaya diri yang tinggi karena saya merasa banyak pelajar-pelajar yang lebih handal di dalam Green Generation Indonesia. Mungkin pengalaman saya dalam mengenal Green Generation belum terlalu banyak karena Green Generation Tarakan baru saja didirikan pada awal tahun 2017
Awal saya mengenal Green Generation adalah saat saya duduk di bangku kelas 3 SMA, tepatnya awal saya masuk kelas 3 SMA. Saya bersekolah di SMAN 1 Tarakan Jurusan IPA. Awal bulan saat itu saya mengikuti Duta Lingkungan Hidup tingkat Pelajar Se-Kota Tarakan. Berbagai kendala saya lalui untuk mendapat gelar duta tersebut dan Alhamdulillah semua kerja keras usaha saya terbayarkan, saya menjadi Duta Lingkungan Hidup pada saat itu.
Pada saat saya dinobatkan menjadi Duta Lingkungan Hidup, saya mulai berkenalan dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tarakan dan saya diberikan contact person pihak Green Generation Indonesia. Saat itu saya langsung menerima pesan dari pihak Green Generation Indonesia untuk mengembangkan Green Generation di daerah saya.
Karena saya juga berorganisasi di sekolah saat itu, saya pun senang mendapat tawaran untuk mengembangkan Green Geneeration Daerah. Namun, saat itu beberapa kendala mulai saya hadapi dan kendala tersebut sulit untuk saya tangani. Kendala pertama adalah kurangnya relasi saya terhadap pelajar-pelajar di daerah saya, kurangnya relasi tersebut sempat membuat saya kebingungan dan ketika saya mengajak kader lingkungan pelajar lainnya yang pernah saya kenal tapi hasilnya kurang memuaskan. Kendala kedua adalah saat itu pikiran saya terbelah oleh sibuknya saya UN, karena saya sudah duduk di kelas 3 SMA. Hal itu membuat saya bingung dan tidak bisa mencari jalan keluarnya. Disaat itu, orang tua saya mengatakan untuk saya fokus UN terlebih dahulu dan masuk PTN. Ntah benar atau salah keputusan yang saya ambil, saya pun berhenti sejenak saat itu dan focus dengan UN saya.
Setelah beberapa bulan lamanya, saya berinisiatif untuk melanjutkan pengembangan Green Generation di daerah saya, selanjutnya saya mulai membuka akun Instagram Green Generation Indonesia dan saya mencoba untuk mengirim pesan singkat kepada pihak Green Generation Nasional, tidak lupa saya memberitahukan kendala saya saat itu dan menjelaskan kenapa saya berhenti saat itu. Saya kembali meyakinkan pihak Green Generation Indonesia untuk saya mulai mencoba mengembangkan Green Generation daerah di kota Tarakan. Selain menjalin relasi kembali terhadap pihak Green Generation Indonesia, tak lupa juga saya menghubungi pihak Dinas Lingkungan Hidup yang saya kenal, kemudian saya menceritakan segalanya dan berniat mengembangkan kembali Green Generation di Tarakan, hal itu tentunya disambut baik oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup dan mereka pun berkata untuk segera mencari kader lingkungan lainnya untuk bisa bergabung dalam Green Generation tersebut.
Tidak lama setelah itu, saya diperkenalkan oleh salah satu siswa SMA yang ada di kota Tarakan, yaitu Ari Sanjaya. Dia sekarang menjabat sebagai Ketua Green Generation Tarakan. Perkenalan awal saya oleh Ari dengan cara diperkenalkan oleh President Green Generation Indonesia sendiri yaitu, kak Pandu. Yap! Siapa yang tidak mengenal kak Pandu di Green Generation Indonesia. Salah satu pemuda inspiratif di Indonesia dan mengetuai Green Generation seluruh Indonesia. Sebagai seorang pemimpin, beliau sangat friendly terhadap warganya di Green Generation Indonesia yang berada dipenjuru Indonesia, termasuk saya.
Sontak saat itu saya speechless secara tidak sengaja di akun social media saya terdapat chat dari kak Pandu. Disitu menunjukan bahwa Green Generation Indonesia benar-benar merangkul daerah yang berniat ingin mengembangkan Green Generation di daerahnya.
Saat itu kak Pandu lah yang mengenalkan saya kepada salah satu kader yang ingin ikut mengembangkan Green Generation di tarakan. Perasaan saya saat itu seperti campur aduk senang dan bahagia, banyak angan-angan saya untuk mensukseskan Green Generation Tarakan. Semenjak saat itu saya mulai berkenalan dengan Ari dan memulai langkah awal dalam pembentukan Green Generation Tarakan. Saya sangat terbantu dengan kedatangan Ari sebagai partner kerja saya di lingkungan terutama Green Generation Tarakan. Ari sebenarnya tipe anak yang memiliki relasi cukup banyak untuk menginvite pelajar di Tarakan. Langkah awal yang kami buat adalah dengan perekrutan Green Generation Tarakan, kami membuat satu group di social media dan kami pun memulai untuk perekrutan awal yang ingin bergabung dengan Green Generation Tarakan. Selain membuat group juga, kami membuat suatu poster yang kami share di akun social media kami masing-masing, tidak lupa juga dalam hal ini kami dibantu oleh Green Generation Indonesia yang turut membantu kami dalam mempromosikan Green Generation Tarakan di Indonesia melalui akun resmi Green Generation Indonesia.
Saat itu kami membuka perekrutan selama satu bulan. Sekarang ini, kami sudah mencapai 90 anggota Green Generation Tarakan. Itu termasuk awal yang baik menurut saya. Saya pun mulai belajar untuk menangani bagian surat menyurat. Dan seperti dilancarkan oleh Tuhan yang Maha Esa, saya diberi petunjuk dan diarahkan oleh kak Rafli dan kak Dyah, mereka adalah salah satu peran penting dalam saya berkonsultasi masalah administrasi Green Generation. Selanjutnya saya dikirimkan file pengembangan Green Generation Daerah oleh kak Dyah dan kak Rafli, saya pun mulai mempelajarinya.
Aksi pertama yang saya, Ari, dan teman-teman lakukan adalah aksi pengenalan Green Generation Tarakan di salah satu tempat wisata yang ada di kota Tarakan dengan cara menarik perhatian pengunjung dengan membagikan hadiah kecil untuk beberapa pengunjung yang beruntung. Selanjutnya, kegiatan kami ini dipublikasikan di dalam koran. Wahhh!! Saat itu saya sangat gembira melihat Green Generation Tarakan masuk koran saat itu, berarti semakin banyak yang akan mengenal Green Generation Tarakan di kota ini. Dalam hal ini, tersirat dalam hati saya kesenangan akan perjuangan saya dan teman-teman lainnya. Saya merasa tidak ada salahnya, mencoba kembali, selalu ada kesempatan kedua dan bagaimana kesemptan kedua itu kita gunakan sebaik-baiknya. Mungkin saya termasuk anggota yang paling dewasa dalam Green Generation Tarakan ini. Tapi saya kembali sadar, bukan umurlah yang menjadi tolak ukur dalam suatu hubungan organisasi, melainkan pengalaman. Pengalaman yang saya punya mungkin tidak sebanding dengan pengalaman adik-adik saya di Green Generation Tarakan. Namun, saya mencoba belajar dari mereka dan saling bertukar pendapat layaknya teman sebaya. Saya juga tidak malu lagi akan kendala-kendala yang pernah saya hadapi saat masih awal pembentukan Green Generation Daerah.
Gambar : Kegiatan Kampanye LIngkungan yang dilakukan Green Generation Tarakan di Taman Kota
Kembali pada aksi-aksi Green Generation Tarakan selanjutnya, kami pun mulai membentuk struktur internal di dalamnya, meet up Green Generation Tarakan yang pertama membahas aksi selanjutnya, dan betapa senangnya saya ketika saya mendapat pesan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup untuk berpartisipasi dalam kegiatan Dinas Lingkungan Hidup. Secara resmi Green Generation Tarakan di undang dalam peresmian sampah semesta yang ada di daerah Tarakan:’)
Gambar : Green Generation Tarakan Pada Kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional
Awal perkenalan Green Generation Tarakan oleh instansi terkait adalah di acara tersebut, pagi itu hujan mengguyur kota Tarakan, tapi saya dan teman-teman lainnya tetap bersemangat untuk datang ke acara peresmian itu demi terjalinnya relasi yang lebih baik lagi terhadap Green Generation Tarakan, dengan menggunakan mantel atau jas hujan kami bersemangat untuk datang ke acara itu. Walaupun, kami tidak mengikuti kegiatan dari awal, tapi kami menyaksikan peresmian sampah semesta tersebut, saat itu sampah semesta diresmikan oleh Pak Walikota Tarakan (Ir. Sofyan Raga M.Si) didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Pak Budi Setiawan). Saat itu saya dan teman-teman langsung memperkenalkan diri sebagai komunitas lingkungan yang baru di Tarakan. Sungguh betapa bahagianya kami saat itu, Pak Walikota sangat senang mendengar keberadaan kami dan memberikan beberapa motivasi kepada kami selain itu tak lupa juga Pak Walikota mengatakan untuk lebih mengembangkan Green Generation Tarakan dan menjalin relasi lebih banyak lagi. Kami sangat senang karena telah mendapat lampu hijau dari Pak Walikota dalam pertemuan singkat tersebut dan Pak Walikota juga mengatakan untuk berkunjung ke Kantor Walikota Tarakan dalam rangka membahas lebih lanjut lagi relasi dalam jangka panjang dengan Green Generation Tarakan. Im so excited.
Gambar : Pertemuan Green Generation Tarakan dengan Dinas Lingkungan Hidup Tarakan
Setelah pertemuan itu, saya dan teman-teman mulai tergabung dalam group akun dimana pada group akun tersebut terdapat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan beberapa Staf Lingkungan Hidup yang membantu dan mendampingi kami. Saat itu kami pun mengajukan beberapa ide untuk berkunjung ke beberapa instansi yang ada di kota Tarakan sebagai langkah pengenalan Green Generation Tarakan dan memohon bimbingan dan arahan terhadap beberapa instansi tersebut.
Instansi yang pertama kami datangi adalah Dinas Lingkungan Hidup. Saat itu tepat pukul 14.00 WITA, cuaca sangat terik dan kami sangat dehidrasi, tetapi kami tetap sabar menunggu di depan kantor untuk silahturahmi Green Generation Tarakan, dan ketika jam istirahat telah berakhir kami pun dipersilahkan masuk oleh staf yang berada disana, seperti mendapat nikmat surga kami langsung diarahkan ke dalam ruangan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, saat itu kondisi ruangan ber-AC dan kami disajikan beberapa minuman dan makanan, seperti tahu apa yang ada dalam benak kami, kami pun dipersilahkan untuk beristirahat sambil menikmati makanan ringan yang disediakan sebelum memulai rapat. Sungguh hasil tidak akan mengkhianati usaha. Kesabaran kami terbayarkan saat itu:D
Gambar : Petemuan Green Generation Tarakan dengan Dinas Lingkungan Hidup Tarakan
Beberapa menit kemudian rapat pun dimulai, kami pun mulai berbicara mengenai Green Generation Tarakan dan membagikan materi berkaitan dengan Green Generation Indonesia dan Green Generation Tarakan. Setelah mendengar presentasi dari kami, betapa bahagianya kami mendengar bahwa Kepala Dinas Lingkungan Hidup sangat senang akan kemunculan Green Generation Tarakan dan memberikan tugas kepada beberapa staf di Dinas Lingkungan Hidup untuk mengarahkan kami dalam pengenalan Green Generation di beberapa instansi terkait. Setelah itu perjalanan kami dalam pengenalan Green Generation Tarakan diberhenti disitu saja, kami melanjutkan pengenalan Green Generation Tarakan di beberapa instansi pemerintah salah satunya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan. Hingga sekarang ini semua instansi pemerintah yang kami datangi sangat memeberikan kesan positif dan mendukungan segala aksi yang akan kami adakan kedepannya. Tentu saja hal ini memberikan semangat yang lebih kepada kami. Selain itu juga, hubungan internal di dalam Green Generation Tarakan sendiri pun mulai terjalin begitu harmonis. Tidak ada perbedaan usia dan lainnya, saling berbagi pengalaman dan berpendapat satu sama lain, saling mengarahkan dalam aksi-aksi selanjutnya. Saya sangat senang tergabung dalam komunitas ini, banyak hal positif yang bisa diperoleh, terutama pengalaman yang berbeda diantara kami juga menjadikan hubungan kami semakin baik kedepannya. Green Generation Tarakan akan selalu berkembang dengan didukung oleh Green Generation Indonesia dan instansi pemerintah terkait di dalamnya. Dari pengalaman yang saya dapatkan adalah tidak ada kata terlambat dalam mencoba suatu hal yang positif selama kita memiliki tujuan yang baik dan tekad yang bulat, Semoga tulisan ini bisa menjadi pengalaman inspiratif bagi kita semua. Terima kasihJ J J