About Me

header ads

MENCOBA MENGALAHKAN SANG PRESIDEN GG - Hafiz Pratama

MENCOBA MENGALAHKAN SANG PRESIDEN GG

Hafiz Pratama

(Ketua Green Generation Kendari)

 

Nama saya Hafizh Pratama, biasa dipanggil Hafizh. Lahir dari rahim seorang ibu yang penyabar dan setia. Beliau dulunya seorang anggota pramuka yang aktif saat masih berseragam putih abu - abu. Bahkan ibu saya juga sempat mengikuti Jambore Pramuka Nasional di Jakarta yang saat itu dihadiri juga oleh Presiden Soeharto. Jiwa lingkungan dan kerja kerasnya lah yang membawanya hingga dapat mengikuti kegiatan tersebut. Saat ini kehidupan kami sangat sederhana, ibu dan ayah saya saat ini seorang wiraswasta (penjual) di kantin sekolah saya. Saya lahir di Batam, 28 April 1999. Saat ini saya tinggal di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Sebuah Kota yang jarang diketahui orang - orang namun banyak prestasi yang gemilang dikalangan pemerintahan. Kota yang telah memiliki banyak penghargaan dibidang Lingkungan Hidup. Di Kendari lah baru saya merasa hidup dan mulai mengerti arti dari kehidupan. Kendari juga yang menjadi tempat saya untuk mengembangkan potensi dan kemampuan saya, baik dibidang akademik maupun non akademik.

Sejak kecil saya sangat senang menanam tumbuhan dan juga sangat senang beternak. Dari sejak kecil juga saya dididik ibu saya untuk peduli terhadap lingkungan. Beliau juga memberikan dasar - dasar pengetahuannya tentang lingkungan hingga kini saya mengembangkan ilmu yang diberinya tersebut. Saat ini saya bersekolah di MAN 1 Kendari.

Gambar : Hafiz bersama Alpa Zetizen Jawapos saat tiba di New Zealand

Ada sebuah pengalaman yang tidak bisa saya lupakan, yaitu saat saya menang pada lomba yang diadakan oleh Jawa Pos “National Challenge : Be A Good Zetizen and Go To New Zealand“ berkat do’a ibu saya. Setelah saya memenangkan lomba tersebut, saya tergabung bersama 33 Pemuda Indonesia yang memiliki aksi positif yang terbilang kreatif dan hebat. Pada saat itu saya sangat termotivasi dengan Pemuda asal Kalimantan Timur, yaitu Pandu Dharma Wicaksono (Padarwin). Yang membuat saya termotivasi Karena, pertama, dia berkuliah di UGM, dimana tempat kuliah impian saya. Kedua dia mempunyai aksi positif yang berkaitan dengan lingkungan. Ketiga beliau termasuk 10 pemuda berpengaruh di Indonesia karena aksi positifnya. idola bangetkan? wkwkwkwk. Sorry, saya bukan mau maksud jadi asisten atau penasihatnya, tapi pengen jadi saingannya. Hehehehe ketawa jahat banget.

Saya mengidolakan kak pandu. Yah… sering stalking juga sih.. tapi yang lebih bikin penasaran itu adalah Green Generation Indonesia. Apa dasarnya didirikan komunitas ini ? , apa tujuannya ? , gimana cara kembanginnya ?. kak Pandu pun menjelaskan satu demi satu tentang Green Generation Indonesia. Dan kalimat yang sering saya ingat dari beliau itu “ yang penting aksi aja dulu “ .

Selama di New Zealand, saya banyak mendapat banyak pengalaman disana. Saya juga melihat dan membandingkan wilayah - wilayah yang kami lewati dengan wilayah - wilayah yang berada di Indonesia terutama di kota saya saat ini dan tentunya hasilnya sangat berbeda. Namun perbedaan ini bukan suatu masalah yang tidak dapat diselesaikan, justru disinilah peran kami untuk menyelesaikannya. Mungkin ada beberapa hal yang harus dibenahi di daerah saya terutama mengenai lingkungan. Lingkungan di kota - kota New Zealand tergolong bersih menurut saya, sebab sangat sedikit saya menemukan sampah di perkotaan di negara New Zealand ini. Tata ruang negara inipun tergolong bagus menurut saya. Orang - orang di New Zealand juga tergolong disiplin sebab kalua menyebrang saja harus lewat zebra cross dan apabila memiliki sampah, maka sampah tersebut harus dikantongi atau ditaruh di kantong celana dulu hingga menemukan tempat sampah untuk membuang sampah tersebut. Disinilah peran kami sebagai komunitas Green Generation Kendari. Dengan berbagai gebrakan program - program kerja Green Generation Kendari diharapkan agar dapat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup.

Apasih yang istimewa dari Green Generation Indonesia? rasa penasaran saya tentang Green Generation Indonesia akhirnya timbul juga. Dalam hati “ gw juga bisa kok buat ginian “ . kwkwkwkw… namun rasa penasaran ini terjawab seiring dengan berjalannya waktu. Saya belajar banyak dari seorang Padarwin tentang Green Generation Indonesia. Mulai dari awal mulanya mendirikan Green Generation Indonesia, masalah - masalahnya di Green Generation Indonesia dan hal - hal yang menyenangkan di Green Generation Indonesia. Beliau juga berbagi tips dengan saya tentang mendirikan Green Generattion di Daerah.

 


Gambar : Hafiz bersama Kak Pandu Dharma Wicaksono Presiden Green Generation Indonesia di depan Gedung Parlemen Selandia Baru

Dari seorang Padarwin lah saya kenal dengan Green Generation Indonesia. Sebelum saya bergabung dengan Green Generation Indonesia dan bersaing secara positif dengan beliau, ada baiknya saya mengetahui tentang Green Generation Indonesia itu sendiri. Lalu saya juga sering bertanya - tanya dengan beliau tentang Green Generation Indonesia mulai dari konsep, cara kembangkan dan cara kerjanya. Alhamdulillah saya secara perlahan tau dan mulai bergabung dengan Green Generation Indonesia. Saat mulai bergabung dengan Green Generation Indonesia saya sempat berkonsultasi dulu dengan para pengurus Green Generation Indonesia tentang apa yang harus saya lakukan saat pertama kali bergabung dengan Green Generation Indonesia. Dan ternyata pertama - tama saya harus meminta izin kepada pemerintah untuk mendirikan komunitas Green Generation Kendari. Saat saya meminta izin dengan pemerintah untuk mengembangkan Green Generation Indonesia di Kota Kendari, Wakil Walikota Kendari yang saat itu menerima kedatangan saya merespon dengan positif dan beliau juga bersedia untuk menjadi Pembina dari komunitas Green Generation Kendari. Tentu kabar positif tersebut saya langsung sebarkan dengan teman - teman dan para pengurus Green Generation Indonesia. Lalu step kedua adalah melakukan open recruitment anggota Green Generation Kendari. Dengan semangat 45 sayapun melaksanakan open recruitment di salah satu social media saya yaitu Instagram. Pada saat merekrut anggota Green Generation, saya tidak mengajak siapapun untuk begabung, tetapi saya mengharapkan ada yang datang dengan sendirinya untuk meminta bergabung. Sebab dengan cara seperti itu saya tau mana yang benar - benar ingin bergabung dengan Green Generation. Acara open recruitment itupun berlangsung selama 1 minggu dan berhasil mendapatkan 8 anggota yang berasal dari kabupaten sekitar kota Kendari dan 9 anggota yang berasal dari Kota Kendari.

Sebenarnya saya sempat pesimis untuk membangun Green Generation Kendari. Karena masih sedikitnya siswa – siswi yang ingin bergerak di komunitas yang berkaitan dengan lingkungan hidup, factor pemerintah juga yang susah ditebak. Disatu sisi terkadang mereka pro dengan gebrakan – gebrakan yang dibuat oleh Green Generattion Kendari dan terkadang juga mereka cuek untuk menanggapi gebrakan kami ini.

Gambar : Aksi Bersih Mangrove bersama Green Generation Kendari

Lalu setelah itu, saya beserta teman-teman Green Generation Kendari menyusun Struktur dan Program Kerja Green Generation Kendari. Setelah kami menyusun Struktur dan Program Kerja, beberapa hari kemudian kami melakukan kegiatan Bersih-Bersih Mangrove dalam rangka memperingati hari Lahan Basah Sedunia. Sempat bingung antara memilih mebuat kegiatan menanam mangrove atau bersih – bersih mangrove. Namun Karena kondisilah maka saya memutuskan untuk melaksanakan kegiatan bersih -bersih mangrove. Pada saat inilah saya baru merasakan menjadi bagian dari Green Generation Kendari. Saya merasa geram, kesal dan sakit hati juga terhadap sifat dan sikap dari warga kendari yang kebanyakan masih belum sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan betapa bahayanya sampah. Saat itu saya melihat banyaknya sampah yang tergeletak disekitar mangrove. Lalu kamipun langsung terjun ke lokasi untung membersihkan sampah-sampah yang terdapat di sekitar mangrove tersebut. Senyum dan semangat juga menghiasi kegiatan kami. Kami juga bercanda dan tertawa bersama.

“disini pernah ada kehidupan yah ? kok ada celana jeans disini sih ?” *sambil pegang celana jeans yang tercampur lumpur ujarku.

Teman – temanpun langsung berteriak satu demi satu

“mungkin bekas jaman penjajahan kak “,

“ oh… si Hamzar pernah tinggal disini dulu kak “,

“ wkwkwkwk siapa sih yang habis berbuat disini ? “. Rasa senangan bercampur bahagiapun saya rasakan pada kegiatan tersebut. Diawal komunikasipun kami taka da yang merasa canggung ataupun malu, semuanya langsung berbaur dengan sendirinya. Acara bersih-bersihpun berlangsung sekitar 3 jam. Lalu saat kami ingin pulang, kami sempat dicurigai oleh warga sekitar Teluk Kendari. mereka banyak menanyakan barang apa yang kami bawa, sebab kami membawa banyak sampah dalam kantong hitam yang besar. Banyak diantara mereka yang mengira bahwa itu adalah potongan tubuh manusia. Memang kantongnya tampak mencurigakan sih… tapi kami kasih lihat buktinya bahwa kami habis bersih – bersih di Tracking Mnagrove Lahundape. Warga sekitarpun juga kaget, kok masih ada juga pemuda yang menjaga lingkungan sampai kayak gini, sampe basah kuyup karna kotor dan bau . tetapi kami hanya menjawab, ini Cuma kerja bakti biasa kok pak, hanya lokasinya aja yang kebetulan dilumpur. Lalu acara tersebut juga sangat di apresiasi oleh Pembina kami walaupun beliau tidak sempat hadir pada acara tersebut. Kegiatan kami juga dimuat di Koran yang ternama di Kendari yaitu Kendari Pos. hal itu makin membuat kami bersemangat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya.


Gambar : Hafiz dan teman – teman Green Generation Kendari Mengangkun Sampah hasil bersih-bersih mereka

Dalam mengembangkan Green Generation Kendari ini saya berharap akan banyak pemuda di kota Kendari yang mampu menjaga lingkungan. Bukan hanya menjaga sih… mengolahnya itu juga penting. Yah… lumayan lah buat usaha sampingan. Mungkin kegiatan – kegiatan atau program kerja kami saat ini belum terdapat “Wah” nya, tapi dengan usaha kami yang dilakukan dengan maksimal bagi penilaian kami itu sudah “Wah Banget”.


Gambar : Green Generation Kendari Berfoto Bersama usai Kegiatan Berih Mangrove

 

Walaupun belum lama saya bergabung di Green Generation Kendari, saya berharap dapat lama bergabung dengan komunitas ini dan bahkan saya berpikir tidak akan pernah untuk keluar dari komunitas ini. Sebab masih banyak yang saya dan komunitas ini lakukan untuk menyelamatkan bumi. Saya berpikir persaingan saya dan kak Pandu ini bukanlah sebuah persaingan yang tidak baik. Tetapi ini adalah fastabiqul khairat yang sebenarnya. Ketika kami melalukan banyak aksi positif untuk menyelamatkan bumi, orang - orang tidak akan melihat apa agama kami, orang - orang tidak akan diam saja dengan aksi kami, yang kami harapkan adalah dengan aksi kami ini dapat membuat banyak orang untuk bergabung bersama kami, bekerja sama dengan kami untuk menyelamatkan bumi ini.