About Me

header ads

WARNA – WARNI HIDUP BERSAMA GG - Nabila Yasmindira

WARNA – WARNI HIDUP BERSAMA GG

Nabila Yasmindira

(Ketua Green Generation Surabaya)

 

Berbagi dan belajar bersama banyak orang yang lebih tepatnya disebut berorganisasi merupakan passion saya dan salah satu bidang yang saya sukai yaitu lingkungan hidup. Sehingga sejak saya duduk di bangku SMP, saya mulai mengkombinasinya dengan berorganisasi dibidang lingkungan hidup, namun pada awalnya saya hanya berada di belakang layar, lebih tepatnya menjadi seorang jurnalis. Setiap hari saya mencari berita lingkungan hidup di sekolah hingga larut malam dan tak jarang dispensasi selalu menjadi ancaman tak naik kelasnya saya di saat sekolah, namun karena saya sudah mencintai pekerjaan tersebut, saya pun rela untuk berkorban demi apapun.

            Dengan menghadapi banyak sekali naik turunnya kehidupan saya di bidang jurnalis lingkungan hidup, Alhamdulillah saya mendapatkan gelar Pelajar Pelopor Surabaya pada tahun 2013 yang dimana berhasil membawa saya meraih gelar Tunas Muda Pemimpin Indonesia tahun (TMPI) 2014. Disanalah saya bertemu kak Pandu selaku Presiden Green Generation Indonesia yang juga menjadi peraih TMPI, tak pernah saya berfikir bahwa di hari itulah menjadi hari pengawal kehidupan saya mulai mengalami dinamika perubahan yang luar biasa. Sejak saya bertemu kak Pandu, saya pun tertarik untuk bergabung dengan Green Generation yang anehnya yang saya kira saya dapat mendaftar menjadi anggota saja tetapi malah justru kak Pandu meminta saya untuk menggagas GG di Surabaya. Sempat saya ragu dan berfikir apakah saya mampu untuk menggagas organisasi? Apakah saya dapat menjadi pemimpin yang amanah? Apakah saya siap untuk menghadapi berbagai tantangan dan resiko yang akan saya dapatkan dengan mengaggas GG Surabaya? Berbagai pertanyaan tersebut terus menghantam saya dan membuat saya berfikir hingga lebih dari dua kali, karena ini bukanlah keputusan yang mudah dengan banyaknya kegiatan lain yang harus saya lakukan. Tetapi tidak tahu petir apa yang menyambar saya hingga saya merasa diri ini siap menjadi penggagas GG Surabaya. Saat itulah secara non stop saya mulai merencanakan berbagai planning mulai dari open recruitment, persyaratan anggota, struktur keanggotaan, program kerja, dan lain-lain. Pikiran-pikiran yang membuat saya ragu tak pernah berhenti menghampiri saya, tetapi dengan penuh tekad bulat saya jalankan dengan penuh doa dan harapan. Saya pun mulai mengajak teman-teman terdekat saya untuk ikut membantu proses open recruitment, Alhamdulillah teman-teman pun mendukung dan ingin ikut berpartisipasi.

            Halangan sudah mulai berdatangan sejak saya menggagas, seperti dana untuk konsumsi rapat perdana, tempat untuk basecamp, ketersediaan teman-teman untuk meluangkan waktu mengurus persiapan open recruitment, dan lain-lain. Tetapi Alhamdulillah karena SMP saya kebetulan merupakan peraih gelar Sekolah Adiwiyata tingkat Mandiri sehingga banyak sekali guru yang mendukung saya untuk menjadikan SMPN 36 Surabaya menjadi basecamp GG Surabaya, dana pun akhirnya berhasil saya minimalisir, teman-teman juga sangat antusias sehingga semuanya berjalan lancar hingga keanggotaan resmi ditentukan jabatannya. Saya yang awalnya berharap untuk hanya menjadi fasilitator, ternyata teman-teman mengharapkan saya untuk menjadi Ketua Umum, sehingga disini lah saya harus mulai jatuh bangun lagi berjuang memegang bendera GG Surabaya.

            Saya ingat pada saat awal kami membuat program kerja, bertepatan dengan hari libur sekolah akhir tahun 2014. Kami menggunakan liburan tersebut untuk merencanakan berbagai hal, saya sangat salut dengan teman-teman saya yang mau meluangkan hari-hari liburnya untuk menggarap program kerja hingga rela hujan-hujan dan mengeluarkan lumayan banyak uang untuk konsumsi kami semua, karena porsi kami memang banyak, hehe. Dari situlah semangat saya terus naik meskipun berbagai hantaman saya dapatkan, saya selalu yakin bahwa setiap usaha dengan niat dan tujuan yang baik akan selalu memberikan efek hidup yang jauh lebih luar biasa meski kita tidak pernah tahu kapan tepatnya.


Gambar : Kampanye Green Generation Surabaya di Taman Bungkul Surabaya pada saat Car Free Day

            Pada saat awal program dijalankan, kami sempat kebingungan karena kami tidak memiliki pembina tetap yang dapat membantu memperjuangkan GG Surabaya, kami merasa tak ada arah untuk melaju. Sebelumnya kami sebetulnya sudah memiliki pembina, tetapi beliau hanya dapat mengkontrol dari jauh tetapi tidak untuk terjun langsung. Akhirnya saya pun selalu bilang “Jangan biarkan usia menghalangi kita, kita boleh masih pelajar, tetapi semua halangan akan dapat kita kalahkan jika kita selalu memiliki niat dan semangat yang baik”, akhirnya saya dan teman-teman pun terus berjuang melaksanakan program-program yang bisa dibilang kecil tetapi adanya terkesinambungan. Dana yang menjadi permasalahan utama, kami selesaikan dengan berjualan kue Dorayaki setiap hari di sekolah hingga saya waktu itu sempat kena hukuman telat karena pembuat kue lupa membuat pesanan sehingga saya pun harus menunggu, kami juga berkeliling di CFD Taman Bungkul untuk berjualan sosis bakar dan dorayaki yang tak jarang tak laku dan akhirnya kami menjadi konsumen yang tersisa, hehe. Tak hanya dana, berbagai permasalahan internal pun muncul, seperti anggota yang menghilang tanpa ada kabar, anggota yang melalaikan tanggung jawab, anggota yang ingin famous, bahkan sempat beberapa kali rapat hanya terdapat dua sampai tiga kepala saja. Belum lagi permasalahan eksternal seperti pembina yang sudah tidak tetap juga menghilang, rapat di basecamp dipersulit, dikritik oleh berbagai pihak yang dibilang bahwa kami “organisasi tidak jelas”, dan orang tua saya pun juga berkali-kali meminta saya mundur karena melihat saya sering melupakan waktu belajar, waktu istirahat, mengambil uang saku untuk keperluan dana, dan menurunnya nilai akademis.


Gambar : Penanaman Pohon Green Generation Surabaya pada kegiatan Leaf for Life

 

            Seringkali saya merenung serta berfikir apakah saya perlu untuk meneruskan perjuangan ini? Perlukah saya bertahan dalam naik turunnya terjal yang setiap hari saya hadapi? Apakah ini layak untuk diperjuangkan? Wah sejujurnya hingga saat ini pun berbagai pertanyaan tersebut selalu mengunjungi saya, tetapi karena saya sudah kadung jatuh cinta dengan GG, jatuh cinta beraksi dalam lingkungan hidup, jatuh cinta dengan keluarga GG, dan jatuh cinta kepada negara Indonesia tercinta. Saya pun rela untuk berkorban meski berbagai hantaman selalu menghampiri saya. Saya mendedikasikan hidup untuk bermanfaat bagi makhluk hidup lain karena jika dunia tidak ada perubahan yang lebih baik ketika saya dilahirkan maupun tidak dilahirkan, lalu untuk apa saya hidup? Dengan niat dan tujuan inilah saya selalu bertahan hingga detik ini. Dunia memang penuh dengan polemik yang selalu membuat kita seringkali merasa putus asa, tetapi ya memang inilah dunia. Kuncinya harus dihadapi dan disyukuri, karena setiap masalah yang kita hadapi selalu memiliki nilai positif dan negatif, tergantung dari sisi mana hati ini mau melihat. Alhamdulillah dengan batu-batu kecil yang muncul dijalan yang saya hadapi, berbagai hikmah dapat saya raih. Tak dapat saya sebutkan satu-satu, yang jelas kembali lagi, tergantung dari sisi mana hati ini mau melihat.




Gambar : Nabila bersama peserta Panti In Action bersama Green Generation Surabaya

            Selain menjadi Ketua Umum, saya juga memegang jabatan sebagai Koordinator Regional Jawa, Bali, Nusa Tenggara. Teman-teman berkali-kali mengira saya gila, karena menjadi Ketua Umum saja sudah repot kok malah cari pekerjaan lagi. Tetapi sebetulnya alasan saya ingin memegang dua jabatan bukanlah untuk kebutuhan nafsu semata, namun keinginan saya untuk bergerak di laju yang jauh lebih luas lagi. Meskipun saya sangat memahami bahwa berbagai kekurangan yang saya miliki seringkali menjadi hambatan, tetapi saya ingin melihat diri ini terus bekerja keras menjadi seseorang yang dapat bermanfaat. Saya pun tidak mengira kalau saya diterima untuk memegang jabatan tersebut, tetapi dengan GG Indonesia memberi saya amanah besar ini, membuat saya semakin percaya kepada diri saya bahwa saya mampu untuk berjuang di ranah yang lebih luas lagi. Harapan saya dapat ikut menggagas GG di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara supaya dapat semakin banyak generasi muda yang ikut terjun mengalami sepak terjal yang telah saya alami, bukan untuk membuat mereka merasakan penderitaan namun tak ada kesuksesan yang dapat diraih dengan tanpa doa dan usaha, dengan terbentuknya karakter pemimpin oleh teman-teman generasi muda, Indonesia tak perlu takut memandang wajah masa depan, karena kami sudah terlatih untuk menjadi generasi yang peka dan peduli terhadap lingkungan kita tercinta.

Gambar : Nabila saat mengkampanyekan Gerakan Membawa Botol “Gembol”

 

            Semenjak saya menjadi Koor Regional, sepak terjal dengan level yang lebih tinggi kini saya hadapi, dengan memiliki tanggung jawab untuk menggagas serta mengkontrol GG di seluruh Jawa, Bali, Nusa Tenggara memiliki keasikan sendiri bagi saya. Karena saya diharuskan untuk menemukan para pelopor dari beragam pulau untuk menggagas GG yang dimana tak jarang saya tidak pernah bertemu dengan mereka sebelumnya. Sejujurnya agak aneh rasanya karena kita harus bisa berkoordinasi dengan seseorang yang kita pun tidak tahu sosoknya, namun setidaknya ini membuat saya belajar untuk mengetahui niat dan prinsip seseorang meski belum pernah bertemu sebelumnya, kalau orang tersebut sudah memiliki tekad bulat, seratus persen saya yakin dia mampu menggagas sesuatu yang besar!

            Saya juga sempat menjadi panitia Jambore Generasi Hijau 2016 yang kebetulan saya menjadi LO. Pada saat itu saya agak bingung karena saya baru berada di lokasi pada hari pertama acara, sedangkan pada hari sebelumnya saya juga menghadiri acara nasional yang sangat menguras tenaga. Lelah? Pasti! Tetapi rasa lelah akan hilang dengan sendirinya ketika kita dapat menikmati serta mencintai alur yang kita hadapi. Kembali lagi pada cerita awal. Saya bingung karena saya tidak mengetahui kondisi lokasi dan peserta bagaimana, itu pun pertama kalinya saya berada di Sulawesi. Saya juga harus dapat beradaptasi dengan rutinitas-rutinitas baru seperti tidur dirumah adat, mandi di rumah warga, setiap hari mengawasi peserta, berteriak kesana-kesini memimpin peserta, wah lucu rasanya kalau mengingat kembali! Tetapi saya sangat menikmati, karena saya memilih melihat dari sisi pandang yang baik, karena tak ada gunanya melihat dari sisi yang sebaliknya, justru hanya akan membawa mala petaka dalam hati.

            Dengan terjunnya saya dalam GG, banyak sekali pengaruh-pengaruh yang saya dapat raih hingga saat ini. Saya pun bingung untuk menyebutkan satu per-satu. Sama dengan ketika kita menyayangi seseorang, tak dapat kita menyebutkan apa yang membuat kita bahagia bersamanya. Sama seperti itulah perasaan saya terhadap GG, dengan segala sisi negatif maupun positif, hati saya dapat menerima seutuhnya apa adanya. Itulah yang membuat saya terus memegang bendera meskipun diri ini sering terhanyut dan tenggelam dalam berbagai polemik yang ada. Saya sangat bersyukur karena Allah SWT telah memperkenalkan saya terhadap GG yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masa muda saya yang pasti kelak juga akan berpengaruh di masa depan kehidupan. GG telah menjadi guru saya yang membuat saya semakin membuka mata dan hati mengenai siapa diri ini sebenarnya, GG telah membuka sisi kelebihan yang sebelumnya saya tak tahu bahwa saya memilikinya, dan GG telah memberikan saya kesempatan untuk mengaktualisasi diri saya dengan sesuatu yang saya cintai.



Gambar : Green Generation Surabaya bersama para peserta Kampanye Gerakan Membawa Botol Minum

 

            Pada akhir paragraf ini saya ingin menyampaikan rasa syukur tiada henti kepada Allah SWT yang sudah memberikan rahmatNya hingga saya dapat berdiri hingga titik ini, juga kepada kedua orang tua saya yang tiada henti menjadi pahlawan saya di setiap waktu, dan saya ingin menyampaikan terimakasih banyak kepada kak Pandu, selaku Presiden GG Indonesia yang sangat berjasa kepada sepak terjalnya kehidupan saya, juga kepada seluruh tim GG Indonesia yang sudah banyak menginspirasi saya untuk terus bergerak, dan tentunya kepada tim GG Surabaya yang selama ini sudah mau meluangkan pikiran, tenaga, dan biaya untuk memperjuangkan GG Surabaya, sungguh tanpa kalian semua, saya takkan mampu menghadapi segala problematika dalam hidup. Saya juga sangat berharap untuk teman-teman generasi muda Indonesia untuk janganlah pernah berhenti untuk bergerak, karena negara ini membutuhkan sosok-sosok yang peka dan mau untuk bergerak bersama memajukan bangsa hingga akhir hayat. Bumi pun yang sudah menjadi rumah kita bersama, ia juga sudah mulai enggan bersahabat dengan kita dengan berbagai macam isu lingkungan yang mulai bermunculan. Bukankah kita menginginkan anak dan cucu kita kelak juga dapat merasakan keindahan dan kemanfaatan bumi ini? Bukankah kita akan menjadi sosok yang keji jika hanya menghidupkan masa kini dan mematikan masa depan? Oleh karena itu perlunya kita untuk sadar dan bergerak bersama mewujudkan Indonesia yang berkualitas. Tak ada perjuangan yang tidak membuahkan hasil, selama niat serta tujuan baik, dan kita pun selalu berusaha yang terbaik, Tuhan pun akan selalu memberikan yang terbaik untuk hidup ini. Sekian, mohon maaf atas segala kesalahan ucapan, semoga kita selalu menjadi seseorang yang dapat memberi syafaat dalam hidup ini. Terimakasih.